Mengenal Stakeholder: Jenis-jenis, Peran Dan Fungsinya

Stakeholder – Dalam dunia bisnis, Stakeholder menjadi peran yang cukup penting. Tetapi sebenarnya apa itu Stakeholder? Mengapa peranannya cukup berpengaruh dalam lingkup perusahaan? Apa perbedaannya denga direktur atau komisaris?

Ketika kita membicarakan tentang bisnis, pasti sebagian besar dari kita sudah pernah mendengar apa itu stakeholder. Tapi, apakah Anda sudah mengetahui apa itu stakeholder dari makna yang sebenarnya. Pengetahuan terkait Stakeholder ini adalah hal yang penting untuk dipahami oleh seluruh orang, khususnya yang terlibat dalam suatu perusahaan atau bisnis.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita mempelajari secara mendalam tentang apa itu stakeholder secara lengkap dan mendalam. Pemangku kepentingan adalah terjemahan dari kata stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya bilamana isu perikanan, maka stakeholder dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini dapat juga dinamakan pemangku kepentingan.

Mengenal Stakeholder

Stakeholder
Stakeholder

Stakeholder merupakan istilah yang biasanya digunakan oleh beberapa lembaga dalam proses pengambilan keputusan. Identik dengan dunia bisnis, Stakeholder biasanya terdiri dari beberapa pihak individu, kelompok, atau suatu komunitas yang memiliki sebuah kepentingan dalam organisasi.

Komponen yang ada dalam Stakeholder contohnya adalah karyawan, supplier, investor, konsumen, pemerintah, atau pemegang saham. Dalam hal ini, mereka memiliki kepentingan yang berbeda-beda oleh karena itu perusahaan harus bisa menemukan cara agar tercapainya tujuan bisnis ini.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa stakeholder biasanya akan selalu identik dengan bisnis. Dilansir dari laman resmi Corporate Finance Institute, stakeholder adalah pihak individu, kelompok, ataupun komunitas tertentu yang mempunyai kepentingan dalam suatu perusahaan. Stakeholder mempunyai potensi untuk bisa memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh bisnis yang ada didalamnya.

Beberapa contoh dari pihak stakeholder adalah pegawai, pelanggan, pemasok, investor, komunitas, dan Pemerintah. Setiap stakeholder tersebut tentunya memiliki kepentingannya masing-masing dalam suatu perusahaan. Untuk itu, pihak manajemen perusahaan harus bisa mendapatkan cara terbaik untuk bisa menyinergikan tujuan bisnis dengan kepentingan stakeholder tersebut.

Penjelasan Stakeholder Para Ahli

Istilah stakeholder sudah sangat fenomenal. Kata ini telah dipakai oleh banyak pihak dan hubungannnya dengan berbagi ilmu atau konteks, misalnya manajemen bisnis, ilmu komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi, dan lain-lain. Lembaga-lembaga publik telah menggunakan istilah stakeholder ini secara luas ke dalam proses-proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana. Dalam buku Cultivating Peace: Conflict and Collaboration in Natural Resources Management, Ramirez mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder ini. Beberapa defenisi yang penting dikemukakan seperti Freeman (1984) yang mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Biset (1998) secara singkat mendefenisikan stekeholder merupakan orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu sebagimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka. Menurut ISO 26000 SR, stakeholder didefenisikan “Individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap keputusan serta aktivitas organisasi” sedangkan menurut standard pengelolaan stakeholder AA1000 SES, defenisinya adalah ”Kelompok yang dapat mempengaruhi dan/atau terpengaruh oleh aktivitas, produk atau layanan, serta kinerja organisasi.”

Pandangan-pandangan di atas menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekadar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu issu tetapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Aspek-aspek ini sangat penting dianalisis untuk mengenal stakeholder.

  • Freeman

Freeman berpendapat bahwa stakeholder adalah pihak individu atau kelompok masyarakat yang saling mempengaruhi dan juga dipengaruhi guna mencapai tujuan perusahaan.

  • Biset

Biset menjelaskan bahwa stakeholder adalah pihak individu atau kelompok orang yang mempunyai kepentingan atau perhatian atas suatu masalah tertentu.

  • Wibisono

Wibisono mengatakan bahwa stakeholder adalah pihak individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dan secara langsung atau tidak langsung mampu memengaruhi atau dipengaruhi kegiatan eksistensi perusahaan.

  • ISO 26000 SR

Dilansir dari ISO 26000 SR, pengertian ISO 26000 SR adalah individu ataupun pihak kelompok yang mempunyai kepentingan aras suatu keputusan serta kegiatan organisasi.

  • AA1000 SES

Dikutip dari AA1000 SES, stakeholder adalah kelompok yang mampu mempengaruhi atau terpengaruh atas suatu kegiatan, layanan, produk serta performa pada suatu perusahaan

Selain Stakeholder, di dunia bisnis juga terdapat peran Shareholder yang arti dan fungsinya masih berhubungan dengan Stakeholder. Shareholder merupakan suatu pihak yang memiliki sebuah saham finansial di perusahaan.

Dalam hal ini sudah dapat disimpulkan bahwa Shareholder mendapatkan fasilitas kepemilikan perusahaan walaupun hanya sebagian, jadi Shareholder berhak dan berwenang atas adanya pemungutan suara atau kebijakan dalam perusahaan.

Namun pada faktanya tidak semua lembaga memiliki Shareholder, seperti lembaga yang memang tidak memiliki saham maupun perguruan tinggi.

Jenis-Jenis Dalam Stakeholder

Dilansir dari laman resmi Investopedia, dalam dunia bisnis terbagi menjadi dua bagian, yaitu internal stakeholder dan eksternal stakeholder.

Internal stakeholder adalah kelompok stakeholder yang terdapat dalam suatu bisnis yang umumnya terpengaruh langsung atas suatu hasil dari bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan eksternal stakeholder adalah kelompok orang yang mempunyai kepentingan dan hubungan dengan kesuksesan perusahaan, namun tidak memiliki hubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja perusahaan.

Jadi, berdasarkan penjelasan yang sudah kita bahas diatas, maka contoh internal stakeholder adalah pemilik perusahaan beserta karyawannya. Sedangkan contoh eksternal stakeholder adalah investor, media, pemerintah, komunitas, pelanggan, pemasok, dll.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait pihak individu atau kelompok yang termasuk dalam kategori stakeholder.

Berdasarkan perannya terhadap perusahaan, Stakeholder dikelompokkan dalam beberapa jenis. Hal ini diperhitungkan dari posisi, pengaruh, dan kekuatannya. Jenis-jenis tersebut antara lain:

1. Stakeholder utama atau primer

Stakeholder utama atau primer merupakan Stakeholder yang kaitannya berhubungan dengan penyusunan kebijakan, proyek, atau sebuah program. Pihak-pihak ini disebut sebagai pihak penentu utama dalam pengambilan keputusan perusahaan. Contohnya terbagi dari:

  • Masyarakat beserta tokoh masyarakat

Dalam hal ini, masyarakat menjadi pihak yang akan terkena efek langsung dari adanya suatu kebijakan atau program. Untuk itu tokoh masyarakat disini memiliki peran yang penting dalam penyampaian aspirasi masyarakat itu sendiri.

  • Manajer Publik

Untuk melakukan suatu penentuan dalam keputusan serta penerapannya, manajer publik memiliki peranan penting yang memiliki tanggung jawab dalam sebuah program.

2. Stakeholder pendukung atau sekunder

Stakeholder pendukung merupakan pihak yang tidak berhubungan langsung dalam berjalannya program, atau kebijakan. Tetapi dalam hal ini Stakeholder sekunder memiliki rasa kepedulian yang akan membuat mereka ikut serta untuk mengubah sikap dari keputusan resmi.

Beberapa contoh bagian dari Stakeholder pendukung atau sekunder yaitu:

  • Lembaga pemerintah yang ada dalam satu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab secara langsung.
  • Lembaga pemerintah yang memiliki keterikatan secara langsung tetapi tidak memiliki wewenang dalam penentuan sebuah keputusan.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat yang memang focus dalam sebuah rencana, dampak, atau kebijakan.
  • Perguruan tinggi atau kelompok akademis yang berpengaruh secara langsung dalam proses kebijakan pemerintah.
  • Badan usaha maupun perusahaan yang memiliki hubungan langsung dalam sebuah permasalahan.

3. Stakeholder kunci

Stakeholder kunci adalah salah satu dari berbagai jenis Stakeholder yang merupakan kelompok wewenang resmi dalam pengambilan keputusan. Stakeholder kunci memiliki beberapa komponen didalamnya yaitu: DPRD Kabupaten, Pemerintah Kabupaten, serta Dinas.

Jenis-jenis Stakeholder didalam Dunia bisnis

Dalam dunia bisnis, Stakeholder terbagi menjadi dua bagian yaitu: Internal Stakeholder yang merupakan sebuah kelompok suatu bisnis yang dapat berpengaruh atas hasil bisnis suatu perusahaan. Dalam hal ini pemilik perusahaan beserta karyawannya adalah contoh bagian dari Internal Stakeholder.

Bagian kedua dalam Stakeholder didunia bisnis adalah eksternal Stakeholder. Memiliki pengertian yang bertolak belakang, Eksternal Stakeholder tidak memiliki hubungan langsung dengan proyek suatu perusahaan, contohnya: media, pemerintah, investor, pemasok, komunitas, dan lain-lain.

Melalui uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bagian yang ada pada Stakeholder itu sendiri masih memiliki rincian penjelasan yang harus kamu ketahui sebagai berikut:

1. Kreditur dan Investor

Dalam sebuah bisnis, investor dan kreditur memiliki peranan yang cukup penting. Hal ini dianggap dapat membantu kondisi finansial dalam perusahaan.

Investor sendiri memiliki pemahaman sebagai kelompok yang menanamkan suatu modal untuk mendukung operasional dalam sebuah perusahaan. Jika suatu saat kamu membeli saham dalam perusahaan, maka kamu sudah termasuk dalam Stakeholder di perusahaan itu.

Ketika seseorang atau investor tersebut menanamkan modalnya dalam jumlah yang besar, maka mereka berhak dan memiliki wewenang dalam menguasai performa dan finansial perusahaan.

Sedangkan kreditur disini merupakan lembaga keuangan dengan peran yang penting untuk pemberian pinjaman guna modal usahanya. Dengan memberikan dana pinjaman maka kreditur termasuk golongan Stakeholder, pastinya dengan syarat dan jaminan tertentu ya.

2. Adanya pegawai

Sebuah perusahaan tidak akan dapat menjalankan operasional sebagaimana mestinya tanpa adanya sumber daya manusia. Dalam hal ini sudah cukup jelas bahwa pegawai termasuk bagian dari Stakeholder karena mereka juga memiliki peranan penting dalam proses produksi.

3. Pemasok atau supplier

Memiliki tugas dalam menyiapkan bahan baku untuk produksi, pemasok atau supplier memiliki peran penting agar tercapainya keuntungan sebuah perusahaan. Peran ini juga tidak mungkin bisa digantikan karena tanpa adanya supplier maka produksi perusahaan tidak akan berjalan.

4. Pemakai barang dan jasa atau konsumen

Konsumen dapat dikatan sebagai bagian dari Stakeholder karena perannya berpengaruh langsung dengan lahirnya sebuah lapangan kerja, perkembangan ekonomi, serta kesehatan.

Fungsi Serta Peranan Stakeholder

Setelah memahami apa itu Stakeholder beserta jenis-jenis yang ada didalamnya, maka perlu kamu ketahui juga bahwa Stakeholder memiliki peranan penting terutama dalam dunia bisnis. Yuk kita simak pembahasan mengenai peran Stakeholder.

1. Menjadi tanggung jawab sosial sebuah perusahaan

Keseimbangan antara hubungan dan bisnis dengan Stakeholder harus bisa dipersiapkan oleh perusahaan, hal ini dikarenakan Stakeholder merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dijaga.

2. Sebagai pendukung keuangan

Memiliki tanggung jawab sebagai pendukung keuangan, Stakeholder diharapkan dapat membuat sebuah keputusan untuk menambah maupun mengurangi aset investasi yang telah dilakukan berdasarkan keadaan finansial perusahaan.

3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pihak manajemen perusahaan harus bisa menyeimbangkan hubungan antara bisnis dengan stakeholder nya. Untuk itu, manajemen perusahaan harus mengantongi tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut dengan corporate social responsibility

Tanggung jawab sosial ini bisa diterapkan pada karyawan, supplier, konsumen, investor, atau lingkungan dan komunitas tertentu di sekitarnya.

Nantinya, para stakeholder perusahaan bisa membuat kebijakan berdasarkan hasil dari strategi CSR yang dikerjakan dalam suatu perusahaan.

Perusahaan akan menyiapkan tempat bagi investor agar dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan bisnis, hal ini dikarenakan beberapa pihak Stakeholder seperti Human Resources Development atau HRD memiliki tanggung jawab terhadap kesuksesan perusahaan.

4. Sebagai pembuat keputusan

Stakeholder juga memiliki hak dalam penyampaian ide maupun pembuatan kebijakan dan keputusan perusahaan karena hal ini bagian dari peran penting yang termasuk dalam bagian Stakeholder. Selain itu mereka juga punya wewenang untuk memecat pemimpin perusahaan.

Hal lain yang bisa menjadi bahan penunjang untuk kemajuan perusahaan dengan peran Stakeholder, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk melakukan strategi pemasaran yang matang, manajemen yang baik, dan juga system keuangan yang akurat.

Setelah banyaknya penjelasan mengenai peran, jenis, beserta pemahan Stakeholder apakah kamu sudah bisa menentukan siapa saja Stakeholder didalam perusahaanmu?

Demikianlah penjelasan lengkap tentang apa itu stakeholder beserta jenis dan peran stakeholder dalam suatu perusahaan atau negara. Jadi, apakah Anda sudah mengerti siapa saja stakeholder yang saat ini ada di dalam perusahaan Anda?

Dengan pemahaman ini, diharapkan Anda bisa membawa perusahaan ke jenjang yang lebih sukses dan mampu ditengah persaingan pasar yang begitu ketat. Tapi untuk menuju ke jenjang tersebut, pemahaman tentang apa itu stakeholder saja tidaklah cukup. Karena Anda juga memerlukan strategi pemasaran yang jitu, manajemen ketersediaan yang baik, dan juga manajemen keuangan yang akurat.

Harapannya dengan memahami peranan Stakeholder setelah ini kamu bisa membantu perusahaan dimana kamu bekerja maupun perusahaan yang didirikan sendiri ke jenjang yang lebih baik lagi dan juga mampu bersaing ditengah persaingan yang cukup ketat.

Tinggalkan komentar